4 Tanda Hanya Suka, Bukan Sesungguhnya Menyukai

Pernakah Anda merasa cemas tiap kali bertemu dengan seseorang dan secara otomatis berpikir bahwa mungkin Anda menyukai mereka? Ini normal lho, perasaan seperti ini umum dialami, apalagi jika orang tersebut memiliki daya tarik atau kepribadian yang mengundang. Namun, waspadalah! Kemungkinannya bisa saja itu hanyalah rasa kagum belaka daripada benar-benar tertarik.

Perasaan kagum dan rasa sukai memang kelihatan serupa, namun sesungguhnya sangat berbeda. Jika hanya merasa terkagum-kagum, biasanya hal tersebut tidak bertahan lama dan umumnya dipengaruhi oleh aspek-aspek di luar diri kita seperti penampilan fisik atau prestasi orang lain. Sebaliknya, jika telah jatuh hati, perasaan akan menjadi lebih mendalam serta masih tetap ada walaupun setelah mengetahui baik kebaikan maupun kesalahan mereka. Agar Anda dapat mengerti dengan tepat tentang apa yang sedang dirasakan, pertimbangkanlah empat petunjuk ini!

1. Hanya penampilannya saja yang menyihirmu.

Bayangkan saja, apa sebenarnya yang membuatmu merasa tertarik kepadanya? Apakah itu karena parasnya yang memukau, gaya busana yang modis, atau bisa jadi karena aura menghipnotisnya ketika sedang bercakap-cakap? Jika alasan utamamu lebih cenderung pada aspek fizikal atau pendapat awal, maka besar kemungkinan bahwa perasaanmu hanyalah sekadar pengaguman belaka dan belum tentu mencerminkan rasa sukumu secara mendalam.

Perasaan kagum sering kali timbul ketika kita melihat sesuatu yang istimewa pada seseorang sehingga membuat mereka menjadi menonjol. Namun, jika Anda tidak merasa ingin memahami kepribadian mereka secara mendalam, hal tersebut bisa jadi pertanda bahwa apa yang Anda rasakan hanyalah sekadar kekaguman belaka. Coba bayangkan bagaimana bila sewaktu-waktu ia tampak berbeda, seperti menggunakan gaya hidup yang lebih simpel atau tanpa polesan makeup. Tetapkah Anda tertarik padanya? Jika jawabannya tidak, maka kemungkinan besar selama ini Anda hanya terpaku pada penampilan luarnya semata dan belum sungguh-sungguh menyukainya dari hati.

2. Kau tidak begitu memperdulikan jalannya hidupnya

Ketika Anda sangat jatuh cinta pada seseorang, umumnya Anda akan merasa tertarik untuk mengenal lebih lanjut tentang kehidupannya, mulai dari hobi mereka, karakteristik pribadinya, sampai detail-detail sepele seperti makanan kesukaan mereka. Namun, jika yang dirasakan hanya ketertarikan saja, rasa ingin tahunya tidak begitu kuat. Mungkin Anda cukup puas dengan memandangnya dari jarak jauh atau mendengarkan cerita-cerita tentang orang tersebut tanpa memiliki hasrat untuk benar-benar menyatu dalam kehidupannya.

Sebagai contoh, dia menceritakan secara tiba-tiba tentang masalah yang tengah dihadapinya. Jika Anda hanya melihat hal tersebut sebatas pembicaraan biasa dan tidak begitu tertarik, artinya perasaan Anda belum dalam tingkatan yang kuat. Seseorang yang sungguh-sungguh menyukai orang lain akan mencoba untuk memahami serta membantu, bukan cuma menyanjung dari kejauhan tanpa adanya ikatan emosi.

3. Rasanya sirna ketika dirinya tak lagi berada di sisiku.

Pernahkah Anda merasakan bahwa Anda sangat menyukai seseorang ketika melihat mereka, namun begitu mereka tidak berada di sekitar Anda, perasaan tersebut lenyap dan hati Anda kembali seperti semula? Ini adalah indikasi pasti bahwa Anda hanya mengagumi mereka. Cinta yang asli tidak akan sirna dengan mudah hanya karena orang tersebut tak lagi dalam pandangan Anda. Justru, Anda masih akan selalu memikirkannya, merindukan kehadiran mereka, serta ingin tetap terhubung walaupun pertemuan antara kedua belah pihak jarang terjadi.

Kagum seringkali tampak sebagai dampak jangka pendek. Sebagai contoh, Anda mungkin menyaksikan orang yang memiliki daya tarik besar bicara di hadapan publik, kemudian merasakan “Wah, dia benar-benar hebat!” Namun setelah pertunjukan usai dan rutinitas hari-hari normal mulai, pikiran Anda tentang mereka perlahan menghilang. Ini berbeda dari rasa suka, di mana Anda selalu penasaran dengan keadaan mereka dan merasa ada halangan dalam diri ketika tidak bertemu dengannya.

4. Anda cenderung memilih berimajinasi tanpa terpikir untuk mendekatinya.

Seseorang yang sebenarnya menyukai orang lain akan mencoba mendekati dan menjalin hubungan, walaupun bertahap. Namun jika hanya sekadar kagum, kebanyakan orang merasa lebih nyaman dengan membayangkan saja tanpa ingin mendekat secara langsung. Mereka mungkin asyik mengecek akun media sosial si dia, memandangi fotonya, atau membayangkan betapa enaknya bila mereka bersama-sama. Tetapi saat diberi kesempatan untuk bicara atau kenalan lebih jauh, tiba-tiba kurang antusias hingga bisa menjadi tidak percaya diri.

Hal ini terjadi lantaran rasa kagum cenderung bersifat idealistis. Kita menyembah seseorang dari jarak jauh tanpa sungguh-sungguh mau terjun langsung. Sementara itu, jika sebenarnya kita sangat tertarik pada orang tersebut, tentunya kita akan berusaha untuk mendekatinya, mengetahui dia dengan lebih baik lagi, serta menciptakan ikatan nyata daripada hanya khayalan semata.

Memisahkan antara kekaguman dengan ketertarikan sering kali tidak mudah, namun cukup vital bagi Anda untuk mengetahuinya agar tak melakukan kesalahan. Bila akhirnya Anda hanya memiliki kekagumannya saja, maka tidak perlu dibuat menjadi sebuah perasaan yang lebih intens. Biarkan hal tersebut berjalan secara alami tanpa terlalu dipusingkan. Akan tetapi jika perasaan Anda semakin mendalam dan masih bertahan setelah melihat sisi lain dari dirinya, kemungkinannya adalah Anda telah jatuh cinta. Oleh karena itu, pertimbangkanlah kembali apa yang Anda rasakan sebelum maju lebih lanjut!

Pos terkait