5 Efek Samping Makan Daun Kelor Setiap Hari yang Perlu Diketahui

) adalah tanaman tropis yang kaya akan vitamin, mineral, kalsium, dan logam besi.

Banyak masyarakat yang menggunakan daun kelor sebagai bahan makanan untuk membuat sup atau sayuran bening.

Ya, tampaknya, tanaman ini juga telah banyak dimanfaatkan sebagai remedi tradisional.

Mencari kelebihan daun kelor.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lebih dari 1.300 studi, artikel, dan laporan telah menjelaskan tentang manfaat kelor dalam pengobatan penyakit, seperti masalah kekurangan gizi.

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua bagian dari pohon kelor memiliki manfaat penting yang dapat digunakan dalam beberapa cara.

Meski demikian, daun kelor yang dikonsumsi secara berlebihan tetap saja bisa menyebabkan efek samping pada tubuh.

Lantas, apa saja efek samping makan daun kelor setiap hari?

Efek samping makan daun kelor adalah bagaimana bisa terjadi efek pada tubuh manusia setelah mengonsumsi daun kelor.

Daun kelor biasanya aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang wajar.

Namun, mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat menyebabkan efek sampingan pada tubuh.

1. Memengaruhi tiroid

Tiroid adalah kelenjar hormon yang memiliki bentuk seperti kupu-kupu. Kelenjar ini terletak di bagian depan bawah leher.

Kelenjar tiroid memainkan peranan penting dalam proses metabolis dan keseimbangan keseluruhan tubuh.

Sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2021 mencatat bahwa daun kelor dapat memberikan bantuan pada fungsi tiroid.

Meski demikian, tanaman tropis ini juga dapat menyebabkan masalah jika seseorang sambil mengonsumsi obat tiroid.

Sebagai konsekuensi, seseorang yang tengah mengonsumsi obat tiroid lebih baik berbicara dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.

2. Gangguan pencernaan

Mengkonsumsi daun kelor dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada pencernaan.

Karena daun kelor memiliki sifat pencahar yang dapat membuat tinja keluar lebih cepat atau mengubah konsistensi tinja.

Sementara jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, daun kelor bisa menyebabkan sakit perut, distensi gas, diare, dan mual.

3. Risiko keguguran

Daun kelor aman dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh ibu hamil yang berada di trimester kedua dan ketiga.

Ibu hamil harus menghindari beberapa bagian khas kelor, yaitu akar, bunga, dan kulit kayunya, karena mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan ibu hamil termasukkan kontraksi.

Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko keguguran dari bayi.

4. Ganggu efektivitas obat-obatan

Daun kelor dapat menyebabkan efek samping bagi orang-orang yang sedang mengonsumsi obat pereda darah, seperti Warfarin dan Aspirin.

Beberapa senyawa pada daun kelor dapat mempengaruhi cara kerja hati dalam memproses obat sehingga efek obat menjadi tidak sama atau bahkan tidak berguna.

5. Risiko kekurangan atau kelebihan zat besi

26/10/2024, daun kelor mengandung zat besi yang cukup tinggi.

Kandungan besi yang tinggi pada daun kelor dapat menimbulkan risiko hemokromatosis, yaitu kondisi berlebihnya kadar besi dalam tubuh yang dapat mengancam keberadaan organ vital seperti hati, jantung, dan pankreas.

Oleh karena itu, mereka yang memiliki riwayat atau berpotensi mengalami hemokromatosis, sebaiknya menghindari atau mengurangi penggunaan daun kelor.

?

Belum ada penelitian yang menemukan batas konsumsi batang kelor saat ini.

Dengan demikian, beberapa penelitian mengusulkan penggunaan dosis harian yang ditetapkan antara 6 hingga 10 gram untuk kebiasaan sehari-hari.

Juga menunjukkan, dosis maksimal 50 gram daun kelor per hari masih aman, ataupun sekitar 8 gram per hari untuk pergunaan selama 40 hari.

(2020), dosis 400 mg bubuk daun kelor dianggap aman dan bahkan dapat membantu mengontrol respons glikemik pada pasien dengan risiko pra-glikemia.

Pos terkait