Apakah Anda memiliki tanaman peony di rumah Ibu? Berikut adalah berbagai macam fakta tentang bunga peony yang luar biasa serta banyak keuntungannya.
Peony adalah salah satu jenis bunga yang sangat menggoda dengan wangi yang memesona. Tak mengherankan apabila bunga tersebut kerap hadir di beragam kesempatan besar seperti pernikahan sebab pesonanya yang istimewa.
Bunga peony yang mekar bisa memiliki diameter hingga 25 cm, tergantung pada varietasnya,. Mereka hadir dalam hampir setiap warna.
Di samping keindahannya yang memukau dan wangi yang manis, bunga peony ternyata sangat tahan lama. Seringkali digunakan sebagai bunga potong yang bisa bertahan dengan kesegaran utuh selama lebih dari tujuh hari ketika dipasang di vas.
|
20 Macam Tumbuhan Hias di Depan Rumah yang Mengundang Rezeki, Kemakmuran, dan Keberuntungan
|
Dengan metode yang benar, bunga peony dapat disimpan di kulkas selama tiga bulan sampai pada akhirnya ia mekar, menghasilkan daya tarik yang abadi. Akan tetapi, bunga peonia tak cuma indah dipandang sebagai dekorasi saja.
Bunga peony mempunyai latar belakang yang panjang, kegunaan dalam pengobatan tradisional, serta makna simbolik yang kuat.
Informasi seru mengenai bunga paeonia ini bisa kita bahas. Paeania atau yang biasa dikenal sebagai bunga peony memiliki berbagai hal unik untuk diketahui.
Mengutip dari
Better Homes and Gardens,
Berikut sejumlah informasi seru tentang bunga peony yang bakal bikin Ibu makin menyukai tumbuhan indah tersebut.
1. Sejarah peony sangat tua dan berkelanjutan
Peony berasal dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara, yang sudah dikenali sejak lama. Di China, peony sempat dipandang sebagai bunga kebangsaan, walaupun kini predikat itu dimiliki oleh bunga plumeria.
Di masa kerajaan dinasti Tang di Tiongkok yang berlangsung pada sekitar abad ke-7 SM, tanaman bunga peony pertama kali dibiakkan dalam lingkup istana. Mulai saat itu, peminatannya merambah ke Negeri Matahari Terbit pada awal abad ke-11 lalu meluaskan sayapnya hingga ke daratan Eropa seperti Perancis dan Britania Raya pada paruh kedua abad ke-18.
Peony menjadi bunga resmi negara bagian Indiana pada tahun 1957, mengambil alih posisi dari zinnia. Meskipun memiliki sejarah yang panjang di Asia, bunga ini juga populer di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat khususnya pada periode akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Keberadaan bunga ini semakin populer, entah itu sebagai tumbuhan hias atau pun dijadikan lambang dari ketampanan dan kesejahteraan.
2. Terdapat varietas bunga yang sungguh beraneka ragam
Pada saat ini, ada lebih dari 6.500 variasi tanaman peony, dan setiap tahunnya selalu muncul jenis-jenis baru. Tahun demi tahun, American Peony Society menghadiahkan medali emas untuk memilih kategori varietas terunggul di antaranya.
Bunga peony dikategorikan menjadi tiga jenis dasar, yakni pepaya (pohon), rumput (herbacous), serta campuran (itoh) yang merupakan hasil silang kedua jenis tersebut. Setiap variasinya menampilkan ciri khas masing-masing, termasuk perbedaan dalam corak warna, dimensi, sampai dengan format daunnya.
Mayoritas spesies peony cenderung menyukai lokasi dengan paparan sinar matahari langsung. Walaupun ada beberapa variasi semak yang lebih baik berkembang biak di area yang mendapat bayangan sebagian.
Peony memiliki masa berbunga yang cukup bervariasi. Ada beberapa jenis peony yang berkembang lebih cepat, sementara yang lain tumbuh pada pertengahan musim atau agak terlambat. Hal ini membuat pencinta bunga dapat menikmati kecantikan mereka selama periode yang lebih lama, yaitu dari akhir musim semi sampai awal musim panas.
3. Asal nama paeonia berasal dari mitologi Yunani
Bunga peony menerima nama berdasarkan Paeon (atau Paean dengan ejaan alternatif), yaitu seorang siswa di bawah asuhan Asclepius, sang dewa kedokteran dan kesembuhan dalam legenda Yunani. Menurut sebuah varian kisahnya, Paeon — yang terkenal sebagai dokter bagi para dewa — menggunakannya untuk merawat cedera Zeus dengan memanfaatkan bunga tersebut.
Akibat perasaan iri, Asclepius berencana untuk menciderakan Paeon; namun, Zeus membebaskannya dengan mentransformasikannya menjadi bunga peonia. Tanaman indah ini kemudian mendapatkan nama yang merepresentasikan cerita mitologinya itu.
Mitos ini memberikan makna simbolis tambahan kepada bunga peony, mengubahnya menjadi bukan hanya tumbuhan yang indah tetapi juga sebagai ikon penyembuhan dan perlindungan.
4. Punya khasiat pengobatan
Di luar ketampanannya, bunga peony ternyata juga mempunyai khasiat pengobatan. Studi mengungkapkan bahwa tumbuhan peony menyimpan zat-zat yang bisa membantu meningkatkan daya tahan badan serta mood kita.
Bunga peony dikenal pula memiliki manfaat untuk meredakan inflamasi, membantu koagulasi darah, serta meringankan nyeri pada umumnya. Bagian akar dan biji bunga ini sudah sejak lama dimanfaatkan di dalam praktik kedokteran tradisional Cina guna menangani berbagai macam kondisi medis, termasuk sakit kepala, asma, kejang, bahkan sampai gangguan liver.
Di Eropa, tanaman peony juga dipakai dalam obat-obatan alami untuk menangani keluhan tentang kandung kemih dan ginjal. Meski begitu, penting untuk ditekankan bahwa walaupun bunga peony punya kegunaan kedokteran, memakan dalam dosis tinggi bisa berdampak negatif terhadap sistem pencernaan, baik bagi manusia ataupun hewan peliharaan semacam kucing atau anjing.
5. Memiliki simbolisme mendalam
Di luar ketenarannya sebagai tanaman hias, bunga peony ternyata kaya akan nilai simbolik. Dalam berbagai kebudayaan, peony dikenal sebagai lambang kasih sayang serta romantika yang menjadikannya opsi populer untuk dekorasi pernikahan.
Peony juga merupakan simbol dari nasib baik dan kelimpahan, oleh karena itu dianggap mampu memberikan kegembiraan dalam perkawinan. Baik di Cina maupun Jepang, peony menjadi representasi karakteristik positif yang signifikan seperti berani, terhormat, menghargai, agung, selain dari nasib baik dan kesejahteraan.
Bunga ini kerap dipakai dalam aneka upacara dan festivitas guna menyenangkan para dewa serta diyakini membawa nasib baik.
6. Alaska memproduksi jutaan batang bunga peony yang dipotong.
Walaupun Belanda merupakan negara penghasil utama bunga peonies segar secara global, Alaska saat ini pun semakin dikenal sebagai salah satu sumber pertanian bunga peonies yang sedang naik daun. Kelebihan Alaska ada pada durasi masa tanam yang lebih lama serta iklim yang lebih dingin, hal tersebut memungkinkan bunga peonies dapat bertumbuh dengan ukuran yang lebih besar.
Periode itu membuat bunga peony dari Alaska dapat ditemukan mulai Juni sampai September, sesuai dengan waktu perayaan perkawinan. Varian yang paling sering diternakkan di Alaska ialah ‘Sarah Bernhardt,’ yaitu jenis dengan kelopak bergelombang berwarna pink muda tipis dan menjadi favorit para penata karangan bunga profesional.
7. Bunga peoninya dapat bertahan hidup sampai 100 tahun.
Salah satu hal unik mengenai bunga peony terletak pada daya tahannya yang luar biasa. Peony merupakan jenis tumbuhan berumur panjang yang dapat bertahan hingga lebih dari seratus tahun dan diperluas warisnya melalui generasi demi generasi.
Dengan perawatan yang sesuai, bunga peony mampu berbungan kembali setiap tahunnya sehingga akan tetap membuat halaman belakang Anda indah. Hal ini menjadikan peonies sebagai pilihan luar biasa bagi penggemar tanaman yang ingin menikmatinya dari generasi ke generasi.
|
Pilihan Redaksi
|
Bunga peony yang tak pernah layu ini menambahkan kecantikannya dengan daya tahannya terhadap waktu, bukan hanya sebentar saja. Selain itu, ia mampu menyimpan kenangan indah untuk keluarga yang menjaganya. Apakah Anda memiliki bunga peony di rumah, Ibu?
Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil memiliki kesempatan memenangkan hadiah-hadiah menarik, silakan bergabung dengan komunitas media sosial IndonesiaSquad. Untuk mendaftar, cukup klik linknya.
di SINI
. Gratis!
