Info Terbaru Indonesia
,
Jakarta
–
Banyak individu percaya bahwa rahasia untuk menurunkan berat badan adalah dengan berlatih olahraga semaksimal mungkin serta membatasi pola makan secara ketat. Namun, sering kali tidak disadarai, dibalik memiliki tubuh yang bugar dan proporsional, ada kontribusi signifikan dari hal lainnya.
hormon
Yang beroperasi tanpa diketahui mengontrol waktu tubuh menyimpan dan melepas stok energi.
Dilansir dari laman
Grace Private
dan
Pusat Laser dan Chiropraktik di Pegunungan Rocky
Berikut tujuh hormon yang berfungsi sebagai pengecor lemak:
lemak
dalam tubuh:
1. Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary pada otak menjadi aktif ketika kita sedang tidur, lebih spesifik dari tengah malam sampai pagi hari, terutama dalam interval jam 12 malam hingga 4 pagi dimana regenerasi sel-sel tubuh terjadi. Fungsi hormon ini meliputi penghambatan peningkatan jaringan lemak, promosi pembentukan protein baru serta transformasi komposisi massa lemak dan otot badan.
Di luar mendukung pertumbuhan sel dan produksi kolagen, zat tersebut pun turut dalam pembakaran lemak sekaligus pengembangan massa otot. Kekurangan waktu istirahat, disfungsi liver, dan diet yang kurang akan asupan protein bisa menahan aktivitas zat ini, akibatnya hal itu dapat melambatkan upaya pemulihan fisik dan metode pengecilan lemak.
2. Faktor Pertumbuhan Seperti Insulin (IGF)
IGF dibuat oleh hati dan dipicu oleh hormon pertumbuhan. Fungsinya primer adalah memberikan energi ketika tubuh sedang fast atau tidak mengonsumsi makanan dengan cara melepas simpanan glukosa serta lemak, sehingga menjadi salah satu hormon krusial dalam program pengurangan berat badan.
Akan tetapi, apabila organ hati mengalami gangguan disebabkan oleh racun, stres, atau pola konsumsi makanan yang tidak sehat, kemampuan hormon tersebut dapat berkurang sehingga tubuh menjadi lebih memerlukan insulin. Sehingga, daripada membakar lemak, justru tubuh akan cenderung menyimpannya.
3. Glukagon
Glukagon bertindak sebagai penangkal insulin dan berperan dalam meningkatkan tingkat gula darah dengan membebaskan lemak simpanan. Hormon ini bekerja saat antar-masa makan dan dapat disebabkan oleh asupan protein serta latihan fisik yang kuat.
Walaupun demikian, konsumsi protein berlebih malah dapat menahan fungsi hormon glukagon untuk membakar lemak.
4. Adrenalin
Berikut adalah hormon primer yang bertanggung jawab untuk ‘membebaskan’ lemak dari sel-sel adiposa. Adrenalin menjadi aktif ketika tubuh mengalami stres atau menghadapi suatu tantangan, dengan dampak seperti meningkatkan detak jantung, kepekaan terhadap lingkungan sekitar, serta mempercepat proses metabolisme. Selain itu, adrenalin pun diaktifkan pada saat melakukan olahraga, sehingga membuat gerakan fisik ini menjadi metode penting dan efisien bagi penguraian lemak.
5. Hormon Tiroid (T3 dan T4)
Hormon tiroid (T3 dan T4) mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan pengaturan nafsu makan. Semakin aktif hormon ini, semakin cepat tubuh membakar kalori. Sebaliknya, kadar tiroid yang rendah (hipotiroid) dapat memperlambat metabolisme dan membuat tubuh cenderung menimbun lemak.
Akibatnya, berat badan cenderung meningkat dengan cepat namun susah untuk diturunkan, serta mungkin menyertai gejala lain seperti keletihan, konstipasi, kerontokan rambut, hingga depresi yang beragam. Kekurangan hormon tersebut bisa dipicu oleh diet ketat, masalah pada sistem pencernaan, atau peningkatan kadar estrogen.
6. Testosteron
Hormon ini berperan dalam pembentukan otot bebas dari lemak, menstabilkan massa otot, serta mengatur komposisi badan dan metabolisme. Kadar rendah hormon tersebut dapat mencegah penguraian lemak.
Berolahraga secara teratur merupakan metode alami untuk menambah tingkat hormon testosteron. Akan tetapi, dalam kasus wanita, memiliki jumlah testosteron berlebih mungkin mengakibatkan dampak seperti pertumbuhan rambut di wajah serta peningkatan ketahanan suara.
7. Estrogen
Estrogen memainkan peran yang sangat signifikan dalam pengendalian massa tubuh, penyebaran lemak, konsumsi energi, serta kecepatan proses metabolisme. Apabila tingkat estrogen merosot, tubuh menjadi lebih condong untuk bertambah bobotnya dan memiliki risiko lebih besar terhadap ketidaktepatan insulin.
Jika
berat badan
Sulit untuk menurunkan berat badan walaupun telah memperhatikan asupan makan dan rutin berolahraga, kemungkinannya adalah adanya gangguan pada hormon. Untuk mengatasinya, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan atau ahli nutrisi guna mendeteksi ketidaktegaran hormonal tersebut dan merencanakan perawatan yang sesuai.