Pasar mobil roda empat di Indonesia pada tahun 2025 akan tetap sibuk. Beberapa merek otomotif sedang bersiaga untuk meluncurkan model mobil baru tahun depan.
Satu diantara perusahaan pemasok peralatan mobil (APM) di Indonesia, PT Honda Prospect Motor (HPM) rencanakan untuk meluncurkan Honda e:N1 di kuartal pertama bulan Januari sampai Maret tahun 2025. Mobil listrik ini nantinya akan menjadi inovasi baru dari Honda yang dipasarkan di Indonesia.
“Dengan hadirnya Honda e:N1, kami menunjukkan komitmen Honda dalam memasuki era pengembanganceptualisasi mobil,” kata Yusak Billy, Direktur Penjualan dan Pemasaran setelah Penjualan Honda Prospect Motor, Selasa (24/12).
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai spesifikasi dan harga Honda e:N1. Mobil listrik ini memo pyun dahulukan oleh Honda pada ajang GIIAS 2024 pada bulan Juli lalu.
Pada pameran tersebut, Honda juga menampilkan MPV hybrid bernama Honda Step WGN e:HEV. Honda bahkan melakukan survei untuk mengetahui harga ideal untuk mobil tersebut. Menurut survei, rata-rata responden menginginkan Honda Step WGN e:HEV dihargai sekitar Rp 650 jutaan.
Perusahaan Honda sangat terbuka untuk melempar model Step WGN e:HEV ke pasar Indonesia, karena konsumen tampaknya sangat teruja dengan model ini. “Honda Step WGN sekarang sedang dipertimbangkan untuk segera diluncurkan di pasar Indonesia,” kata Billy.
Sementara itu, pihak Honda mengatakan belum memiliki rencana untuk meluncurkan varian baru Honda Freed di Indonesia. Padahal, generasi ketiga Honda Freed lalu memenangkan penghargaan Japan Car of The Year 2019. Di Indonesia, penjualan Honda Freed telah dihentikan pada 2017 karena adanya kemunduran tren permintaan mobil MPV dengan desain kotak.
Billy menekankan bahwa peluncuran model baru Honda selalu didasarkan pada kebutuhan dan harapan konsumen serta tren dan kondisi pasar otomotif. “Waktu perilisan dan jenis mobil yang ditawarkan juga disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen,” ujarnya.
Sebuah perusahaan lain dari Jepang, PT Toyota Astra Motor (TAM), baru-baru ini telah mengungkapkan sedikit informasi tentang rencana untuk meluncurkan model barunya di tahun 2025. Model-model baru tersebut, seperti mobil hybrid dan mobil listrik, termasuk dalam rencana perdagangan excel lectrikasi mobil dari Toyota tersebut.
Hal menarik berikutnya adalah rencana peluncuran mobil hybrid ini muncul seiring kepastian pemerintah untuk memberikan insentif pajak untuk pengangkutan kenderaan mewah, khususnya untuk segmen mobil hybrid, senilai 3% atau untuk diserap pemerintah.
Marketing Direktur Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, enggan mengungkap detail rencana meluncurkan mobil Toyota baru tahun depan. “Untuk model baru kami belum bisa memberikan komentar yang detail,” katanya, Senin (23/12).
Pada catatan Media CI, Toyota sekarang memiliki 22 model kendaraan bertenaga listrik di Indonesia, baik melalui merek Toyota maupun Lexus. Angka ini terdiri dari 16 mobil bahan bakar campur, tiga mobil listrik bertenaga tambahan (PHEV), dan tiga mobil listrik penuh.
Sementara itu, APM asal Korea Selatan, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), telah menggarisbawahi rencana untuk meluncurkan setidaknya empat model baru di Tanah Air pada tahun 2025. Keempat model baru itu termasuk mobil konvensional, mobil hybrid, dan mobil listrik.
Direktur Operasional Utama Hyundai Motors Indonesia Franciscus Soerjopranoto mengatakan, perusahaan tetap berkomitmen untuk menyampaikan produk ramah lingkungan. Ditambah lagi, Hyundai telah mendirikan pabrik mobil listrik dan pabrik baterai di Indonesia.
Dengan demikian, Hyundai menjadi APM pertama yang mempunyai rantai pasokan elektrifikasi penuh yang mencangkup dari awal hingga akhir di Indonesia.
“Kami akan terus melakukan evaluasi terhadap kondisi pasar dan akan memperbarui model-model yang akan kita luncurkan di masa depan,” ujarnya, Kamis (26/12).
Dalam beberapa bulan terakhir, Hyundai menawarkan model baru dengan pilihan variasi yang cukup lengkap. Contohnya, Santa Fe yang completely baru, New Tucson dengan varian hybrid, serta Kona Electric N-Line yang juga sudah dirilis dalam keadaan terbaru.
PT BYD Auto Indonesia juga membuka peluang untuk memperkenalkan model-model baru di pasar Indonesia pada tahun 2025 mendatang. Npsi didalamnya tidak hanya berfokus pada mobil listrik, melainkan juga siap untuk memperkenalkan model baru di daerah PHEV saat insentif fiskalosis tersedia untuk untuk kelompok tersebut.
“Kami siap menjelajahi semua kemungkinan, termasuk membawa lini pemasaran PHEV ke pasar Indonesia,” kata Kepala Komunikasi Pemasaran BYD Auto Indonesia Luther T Panjaitan, seminggu lalu.