Terutama perlu diperhatikan pada berat badan bayi yang baru lahir, Ibu. Bra.. Apakah Bunda tahu jika berat badan bayi saat kelahiran ini bahkan dapat memberikan pengaruh pada tingkat kecerdasan anak pada masa depan?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa ultode berat janin laki-laki yang baru dilahirkan setelah masa yang cukup adalah sekitar 3,3 kilogram. Sementara itu, berat janin perempuan yang cukup selama kehamilan adalah 3,2 kilogram.
Jika bayi dilahirkan pada usia kehamilan 37-40 minggu, beratnya normalnya berkisar antara 2,5 hingga 4 kilogram. Para ahli mempertimbangkan berat badan lahir rendah jika bayi dilahirkan dengan berat kurang dari 2,5 kilogram.
(IQ), Bunda.
![]() |
Berat badan bayi saat lahir memiliki hubungan dengan potensi kecerdasan anak
Sebuah penelitian baru dari Denmark menemukan bahwa bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki intelektualitas yang lebih rendah juga, Ibu. Hal ini tidak hanya berlaku selama masa kanak-kanak, tetapi juga berlaku di kemudian hari, bahkan hingga usia 50 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa perbedaan IQ antara bayi kelahiran prematur dan bayi dengan berat badan normal bersifat stabil selama masa remaja hingga dewasa paruh baya. Berat badan yang lebih tinggi sahnya terkait dengan skor IQ yang sedikit lebih tinggi sepanjang hidupnya.
Kami menemukan bahwa hubungan antara berat badan lahir dan otak dewasa stabil dari periode dewasa muda hingga usia paruh baya, demikian kata Trine Flensborg-Madsen, penulis utama dari University of Copenhagen.
Baca Juga : Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir Menurut WHO, Hal yang Perlu Diketahui |
Bayi-bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2,5 kilogram telah lama dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, termasuk kemungkinan memiliki IQ yang lebih rendah sejak usia dini. Jika kita membandingkan dengan bayi normal, berat lahir idealnya berkisar antara 2,5 hingga 4 kilogram dan berat rata-rata bayi dalam penelitian ini adalah 3,3 kilogram.
Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir sekitar 3,5-4 kilogram memiliki skor lebih tinggi dari 5 poin dari tes IQ pada umur 28 tahun dan 50 tahun dibandingkan dengan bayi yang lahir berat badan kurang dari 2,5 kilogram.
Di seluruh dunia, setiap tahun ada sekitar 22 juta bayi atau sekitar 16% bayi yang lahir dengan berat badan lahir yang rendah. Ini meningkatkan risiko kematian pada bulan-bulan pertama dan tahun-tahun awal kehidupan mereka.
Bayi sering mengalami penurunan berat badan saat lahir lebih awal atau pertumbuhan janin yang terhambat. Kondisi ini lebih sering terjadi di negara berkembang dan umumnya terjadi karena manager kehamilan mengalami komplikasi yang terkait dengan kemiskinan atau kurang gizi.
Untuk penelitian ini, para peneliti meneliti data sekitar 4.700 bayi yang lahir di Kopenhagen antara tahun 1959 dan 1961, termasuk catatan dan hasil hasil penilaian intelegensia pada usia partisipan 19, 28, dan 50 tahun.
Penelitian ini hanya berlangganan bahwa tak ada hubungan langsung antara berat badan lahir rendah dan IQ rendah, begitu pun dengan bayi yang lebih berat berarti lebih cerdas, Bunda.
Terdapat beberapa kelemahan dan variabel lain yang belum dieksplorasi dalau dalam penelitian ini. Misalnya saja faktor latar belakang lingkungan rumah dan stres pada ibu atau kemampuan otak orang tua yang juga memengaruhi skor IQ bayi di masa depan.
Bunda dan Ayah jangan khawatirlah, karena dampaknya sangat kecil sekali. Beberapa dekade yang lampau, perawatan prenatal yang terbatas mungkin juga mempengaruhi bagaimana sang bayi dansurat penelitian ini berkembang dengan cara yang berbeda dengan bayi sekarang.
“Otak yang berkembang secara cepat sebelum kelahiran, maka berat badan lahir yang lebih rendah mungkin menunjukkan lingkungan yang lebih buruk untuk pertumbuhan otak,” kata Pak Dr. Susan Shenkin dari Universitas Edinburgh.
“Kami masih belum bisa menyatakan secara tegas bahwa berat badan lahir rendah ‘mengarahkan’ hasil nilai tes kemampuan berpikir yang lebih rendah,” timpalnya.
Pilihan Redaksi
|
. Gratis!