News Update Group
– Pekan baru saja dimulai dengan berita tidak terlalu menyenangkan untuk para pemegang saham di industri logam mulia. Harga emas batangan dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun drastis senilai Rp23.000 per gram pada hari Senin, tanggal 12 Mei 2025. Penyesuaian harga tersebut cukup menusuk hati dan mencerminkan pergantian trend yang semula relatif konsisten.
Bukan hanya harga penjualan, bahkan harga pembelian kembali atau nilai jual ulang emas Antam pun mengalami perlambatan. Pada hari ini, harga beli balik telah menurun sebanyak Rp23.000 mencapai tingkat Rp1.754.000 per gram. Kondisi ini bisa memberikan pesan waspada kepada para pemilik emas yang merencanakan untuk menjualnya dalam waktu singkat.
Pergerakan tersebut menggambarkan kondisi pasar global yang tetap dipengaruhi oleh peningkatan nilai tukar dolar Amerika Serikat dan keraguan tentang arah kebijakan tingkat suku bunganya di seluruh dunia. Para investor harus mempertimbangkan dengan cermat pola ini sebelum menjalankan strategi pembelian atau penjualan mereka.
Harga Emas Antam Hari Ini, Senin 12 Mei 2025:
-
0,5 gram: Rp1.002.500
-
1 gram: Rp1.905.000
-
2 gram: Rp3.750.000
-
3 gram: Rp5.600.000
-
5 gram: Rp9.300.000
-
10 gram: Rp18.545.000
-
25 gram: Rp46.237.000
-
50 gram: Rp92.395.000
-
100 gram: Rp184.712.000
-
250 gram: Rp461.515.000
-
500 gram: Rp922.820.000
-
1000 gram: Rp1.845.600.000
Harga Buyback (Jual Kembali):
-
Rp1.754.000 per gram
Ringkasan Analisis Trend Harga Logam Muliaemas
Pembaruan tajam pada harga emas saat ini diduga dipicu oleh respon pasar terhadap peningkatan nilai dolar AS serta harapan bahwa inflasi global sedang memulai proses stabilitasnya. Kedua hal tersebut, yaitu penurunan harga emas dan tarif pembelian kembali, mungkin mengisyaratkan adanya kemungkinan pelemahan sementara, terlebih apabila ada tekanan tambahan dari bidang finansial internasional. Akan tetapi, emas masih dianggap sebagai instrumen perlindungan yang efektif untuk jangka waktu lebih lama.
Penurunan harga emas dan harga buyback Antam hari ini menunjukkan adanya tekanan pasar yang cukup kuat. Meski begitu, bagi investor jangka panjang, fluktuasi seperti ini kerap menjadi peluang untuk melakukan akumulasi. Selalu pantau perkembangan harga sebelum mengambil keputusan finansial. ***
