Ponsel di tangan anak-anak menjadi hal yang lebih umum, terutama di era digital seperti sekarang.
Tetapi memberikan akses ponsel pada anak mungkin membutuhkan pertimbangan matang, seperti yang dilakukan Gading Marten dan Gisella Anastasia kepada putri mereka, Gempita Nora Marten atau biasa disapa Gempi.
Berikut beberapa aturan bijak yang diberikan kepada Gempi ketika ia mendapatkan ponselnya pada usia 10 tahun yang patut ditiru oleh orangtua lainnya.
1. Menentukan Umur Ideal Anak Pemain HP
Gading dan Gisel memutuskan memberi ponsel pada Gempi di usia 10 tahun, meski awal mulanya mereka merencanakan memberikannya saat putri mereka berusia 13 tahun.
Keputusan ini diambil berdasarkan penilaian terhadap siapakah Gempi, termasuk ketabahan dan sifat keibubannya.
“Tulis Gisella Anastasia dirujuk dari akun @gisel_la.
Ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan keberadaan kesiapan mental dan emosional anak sebelum memberikan akses penuh pada teknologi.
2. Meningkatkan penggunaan kebijakan menggunakan aturan yang tegas
Meskipun memberikan HP pribadi, orangtuanya tetap mendisiplinkan penggunaannya.
Pada hari biasa, misalnya, Gempi hanya diperbolehkan menggunakan ponsel untuk berkomunikasi dengan orang tuanya, sedangkan akses yang lebih longgar diberikan pada akhir pekan.
Dengan peraturan ini, anak dapat belajar mengelola waktu secara tepat dan tidak bergantung pada gawai sepanjang waktu.
3. Mence hobby anak dengan menyusun ketentuan
Dalam status Gisel, terlihat bahwa Gempi menandatangani kesepakatan tentang pedoman penggunaan ponsel.
Langkah ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan komitmennya (anak) untuk menjunjung tinggi keputusan bersama.
4. Menggunakan teknologi untuk pengawasan yang lebih aman
.”
Meski terdengar lucu, namun cara tersebut sebenarnya bisa menjadi salah satu cara orangtua memastikan anak tetap aman di dunia digital tanpa melanggar privasi secara berlebihan.
Cara lain yang bisa dilakukan orangtua adalah meminta izin anak untuk mengecek ponselnya secara berkala.
Devorah Heitner Ph. dalam bukunya yang berjudul “Screenwise: Membantu Anak Bangun dan Tahan di Dunia Digital” menuliskan, peran orangtua pada pendidikan anak sebaiknya berupa bimbingan dan bukan pengawasan.
Dan sehingga apa pun yang orangtua dilakukan dalam konteks “kepo” atau rasa ingin tahu terhadap apa yang dilakukan anak melalui ponselnya perlu dihindari.
“Saya berpikir orangtua memantau sebaiknya memberitahu melakukan monitoring pada anak, melakukannya dengan sepengetahuan mereka dan menyampaikan pada anak bahwa ada sesuatu yang tengah dicari,” kata Heitner seperti dilansung di Yahoo Life.
Pengaturan paling ideal, menurut Heitner adalah ketika baru pertama kali kita mendapatkan atau membeli ponsel pribadi. Di awal kalender perangkat ini, orangtua perlu menjelaskan tentang hal-hal yang membuat orangtua khawatir.
Contohnya memberikan batasan penggunaan media sosial, penggunaan gadget, batasan waktu layar dan lain-lainnya.
5. Mengajarkan kesabaran dan moral penting perjanjian
Sama seperti yang tertulis di keterangan foto tersebut, Gempi menunjukkan kesabaran dengan menunggu hingga berusia 10 tahun untuk memilik pitel, padahal teman-temannya sudah memiliki itu dulu.
Perilaku ini menunjukkan bagaimana orangtua dapat mengajarkan anak untuk menghormati keputusan dan aturan yang sudah ditetapkan bersama.