Nur Qoyyimah, masih mengenakan busana pernikahan saat ujian praktik SKB CPNS Kementerian Agama guna menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama dengan lokasi ujian di kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang pada Sabtu (28/12).
Nur Qoyyimah melalui perjuangan serius untuk mendapatkan NIP (Nomor Induk Pegawai). Ia berasal dari Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.
Qoyyim, seorang wanita yang menggunakan gelar akrab, mengatakan dirinya sangat bersemangat untuk mengikuti seleksi CPNS Kemenag ini.
Meskipun dia harus berkejaran waktu karena resepsi pernikahannya sedang berlangsung di rumahnya di Desa Gambiran, Kecamatan Pamotan.
Baca juga:
Tanggal ujian Sertifikat Kompetensi Bidang (SKB) dan resepsi pesta pernikahan jatuh pada hari yang sama
Bagaimana bisa Qoyyim menikah dalam waktu yang sama dengan mengikuti ujian CPNS sangat tidak direncanakan, lantaran pihak keluarga telah merencanakan pernikahan dari jauh-jauh hari.
“Kalender ujian SKB akhirnya muncul jauh-jauh hari karena orangtua mengesahkan tanggal pernikahanku,” cerita Qoyyim setelah melakukan praktek ujian di gedung Auditorium Kementerian Agama Rembang.
Tetapi karena kedua kejadian itu sangat berpengaruh bagi hidup Qoyyim, baik itu suka cita atau tidak, harus dihadapi dengan pasrah.
Oleh karena itu, Qoyyim dipaksa harus meninggalkan panggung resepsi kemudian pergi ke tempat ujian CPSN di Kemenag Rembang.
Semua tamu yang hadir pada perayaan harus meninggalkan lokasi.
Baca juga:
Yang membuat Qoyyim semangat adalah istrinya yang mendukung sepenuh hati suaminya.
Dia datang bersama suaminya ke panggung pesta dan turun bersamanya untuk menemani istri dalam ujian pratikSKB CPNS. Karena diiringi suaminya, Qoyyim Gelar Magister ini mengatakan bisa menjalani formasi sebagai pegawai atau guru Al- Qur’an dan hadis dengan niat yang baik.
Untuk menjadi peserta CPNS tersebut, Qayyim mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengan proses yang penuh kesulitan. Selain harus mempersiapkan diri untuk menikah dengan idamannya, Taufiqurrahman,
Ia sama deg-degan untuk nikah dan cpns itu, jawabnya.
Qoyyim setelah lulus tes SKB kembali ke lokasi pernikahan untuk menyelenggarakan resespsi dan menerima tamu yang datang.
Menurut Qoyyim, sebuah kehidupan harus diperjuangkan. Kegiatan berusaha untuk mencapai tujuan seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil dilakukan dengan penuh dedikasi. Baru-baru ini, pada beberapa bulan belakangan, ia belajar soal soal Tes CPNS dengan mengikuti bimbingan daring.
Dia berharap dapat meraih prestasi yang terbaik dan mendapatkan NIP, setelah beberapa tahun membaktikan diri sebagai guru Al-qur’an Hadits di MAN 2 Rembang.
“Dengan memilih tujuan, Amin rasa pada Tuhan nanti akan menunjukkan jalan,” mengata Bapak/Ibu.
Qoyyim berharap ia lolos seleksi CPNS dan bisa menjadi hadiah terindah bagi kebiasaannya pernikahan.