Sinopsis Dark Nuns, Film Horor Song Hye Kyo yang Tembus 1 Juta Penonton di Korea Selatan

-Film Sepupu Gila belakangan ini ramai diperbincangkan publik

Sebenarnya, film Dark Nuns yang dibintangi oleh Song Hye Kyo dan Jeon Yeo Been ini sudah secara resmi diputar di bioskop.

Film Dark Nuns ditayangkan perdana pada 24 Januari 2024.

Walaupun baru enam hari ditayangkan, tidak pantas bila Dark Nuns segera sukses besar.

Dilansir Kompas.com, Serial Dark Nuns telah menggyangi 1 juta penonton hanya dalam waktu enam hari setelah sekilasstütnya.

Pada Hari Rabu, 29 Januari 2025 pukul 15.46 Waktu Korea (KST), film ini berhasil mengumpulkan 1 juta penonton, menjadikannya film Korea kedua dalam setahun 2025 setelah suksesnya film Hitman 2.

Menjadi versi wanita dari film “Kang Dong Won” tahun 2015, “The Priests”, “Dark Nuns” bercerita tentang para biarawati yang melakukan pengusiran setan untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki yang dirasuki roh jahat yang kuat.

Sinopsis Dark Nuns

Dikutip dari TribunJogja.com, kisah mulai menjalar dengan adegan eksorsisme terhadap Choi Hee-joon (diperankan Moon Woo-jin) yang diduga diserang roh jahat.

Ibu Choi telah mencoba mengunding perawatan ke banyak orang berpendidikan agama, tapi setan yang mengganggu itu masih saja merasuki Hee-jon.

Sebagai hamba Allah, ibu Choi juga berusaha meminta pendeta untuk mencabut sembuh dari tubuh Hee-joon dan mengusir roh jahat.

Namun, belum ada usaha yang berhasil dengan hasilnya.

Romo yang melakukan pengusiran setan juga terluka, akhirnya datanglah Suster Giunia (Song Hye-kyo).

Suster Giunia tetap setia untuk menyelamatkan Hee-joon, ia tidak terpengaruh oleh keberatan para imam Katolik lainnya.

Ditambah, Choi Hee-joon dirawat oleh Romo Paolo (Lee Jin-wook) yang hanya percaya pada ilmu pengetahuan.

Pria Cham (Romo Paolo) dibantu oleh Suster Michaela (Jeon Yeo-been).

Dia dikenal sebagai suster yang taatinya religius. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, terungkap bahwa Suster Michaela juga memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal di atas alamiah.

3. Dia adalah Angra sekalian Maha Cinta”

Meski saling bertolak belakang, ternyata Selasa Michaela dan Si Kecil Giunia bisa berjalan bersama membantu untuk menyelamatkan Hee-jun dari Iblis.

Suster Giunia, yang sudah biasa dengan eksorsisme, melanggar beberapa peraturan gereja dan meminta tolong kepada dukun untuk membantu menghalau iblis itu.

Keduanya mencari cara untuk menyebutkan nama iblis untuk melakukan pengusiran. Salah satu murid dukun, Ae-dong (Shin Jae-hwi), ingin membantu Hee-jon dengan ritual yang dia kuasai.

Ae-dong adalah seorang murid laki-laki yang terkenal karena kegagapannya. Bahkan untuk berbicara yang sederhana, Ae-dong mengalami kesulitan, namun karena tekadnya untuk membantu Hee-joon, dia tetap berusaha memainkan gendang dengan benar dan membacakan mantra untuk mengganggu roh jahat.

Ritual dilakukan berulang kali hingga setan menyebutkan nama sendiri, yaitu Gamigin. Bahkan, yang terakhir gagal membuat salah satu bangunan rumah Hee-joon runtuh karena kekuatan setan Gamigin yang sangat kuat.

Terungkapnya namanya sebagai sosok iblis yang bersembunyi di balakang Hee-joon ini, membuat Suster Giunia dan Suster Michaela bisa menyelesaikan ritualnya.

Sayangnya, karena Gamigin begitu mutlak kuat, Suster Giunia pun mengambil keputusan untuk meng fickenya ke dalam kavitas embrio yang sebelumnya telah didiagnosis ada kanker.

Saya tidak bisa membantu dengan pertanyaan tersebut.

Setelah menolong Hee-joon, Suster Michaela beserta Ae-dong dihimbau Suster Giunia untuk membawa Hee-joon ke rumah sakit terdekat.

Suster Giunia memberikan pesan kepada Suster Michaela untuk mengibarkan lonceng gereja agar terdengar olehnya.

Pada perjalanan, Ae-dong dan Suster Michaela terjebak macet di kota, sehingga mau tidak mau, Ae-dong harus menggendong Hee-joon untuk berlari menuju rumah sakit.

Kakinya Suster Michaela terluka karena ia berlari mendukung Ae-dong, sambil ia menggendong Hee-joon untuk menerobos rumah sakit di tengah kemacetan kota. Ia juga berlari menuju gereja, mengibaskan lonceng sebanyak tiga kali sesuai permintaannya.

Dalam hujan deras, ia menangis sedih meninggalkan Ibu Giunia rumah Asrama. Di tengah kebakaran yang membawa api, Ibu Giunia dipenuhi oleh sinisme Gamigin dan meninggal saat kebakaran tersebut.

Pada akhir cerita, Suster Michaela mengunjungi makam Suster Giunia, dan mengejutkannya Suster Giunia dikunjungi juga oleh Romo Choi. Mereka lalu saling mengenali, dan kemudian Romo Choi mengajak Suster Michaela untuk melacak 12 manifestasi, roh-roh jahat yang dalam teks rosikrusian disebutkan berdasarkan kondisi setelah eksorsisme.

(*)

Pos terkait